Manajemen Juventus menilai rangkaian tur ke Asia sangat penting dalam upaya Bianconeri meningkatkan citra mereka di seluruh dunia, sekaligus mencari sponsor baru.
Dikutip Tuttosport, rangkaian tur Juventus di Indonesia, Australia, dan Singapura diperkirakan memberikan dana segar bagi klub sebesar €5 juta, atau sekitar Rp77,8 miliar.
Ketua pendapatan Juventus Francesco Calvo tidak menyebutkan angka pasti mengenai penghasilan yang diperoleh La Vecchia Signora dalam tur tahun ini. Hanya saja, ia menilai Asia merupakan pangsa pasar yang sedang meledak belakangan ini.
“Pasar Asia sedang meledak, dan kami telah memperlihatkan fase pengembangan untuk menaklukkan dunia. Banyak fans sepakbola di sana, dan ratusan ribu mengikuti Juventus,” ujar Calvo.
“Kami mendapatkan keuntungan ganda, karena sebagian besar klub-klub Eropa sedang melakukan tur ke Amerika Serikat. Kami menjadi satu-satunya yang berada di papan atas memilih Asia dan Australia, sehingga tidak ada persaingan. Di Australia, ada populasi orang Italia dalam jumlah besar.”
Calvo mengakui sektor bisnis menjadi salah satu faktor pihak klub melakukan tur ke Asia. Mereka berupaya untuk melebarkan sayap demi menggaet sponsor di benua kuning.
“Tur ini sangat krusial dalam mengembangkan merek, memperluas jangkauan, membuat jalur baru untuk pemasaran dan merchandising, serta mencari sponsor baru,” ungkap Calvo.
“Kami sudah membuka jalur baru, sesuatu yang membentang untuk masa depan. Kami menatap ke depan. Kami menginginkan kesuksesan pertumbuhan profgresif di dunia.” “Kami memiliki asset seperti Manchester United. Tapi kami tidak seperti United, tidak ada satupun di dunia ini seperti United. Namun kami punya konsep dan strategi yang sama, yang melibatkan seluruh dunia.”
Dikutip Tuttosport, rangkaian tur Juventus di Indonesia, Australia, dan Singapura diperkirakan memberikan dana segar bagi klub sebesar €5 juta, atau sekitar Rp77,8 miliar.
Ketua pendapatan Juventus Francesco Calvo tidak menyebutkan angka pasti mengenai penghasilan yang diperoleh La Vecchia Signora dalam tur tahun ini. Hanya saja, ia menilai Asia merupakan pangsa pasar yang sedang meledak belakangan ini.
“Pasar Asia sedang meledak, dan kami telah memperlihatkan fase pengembangan untuk menaklukkan dunia. Banyak fans sepakbola di sana, dan ratusan ribu mengikuti Juventus,” ujar Calvo.
“Kami mendapatkan keuntungan ganda, karena sebagian besar klub-klub Eropa sedang melakukan tur ke Amerika Serikat. Kami menjadi satu-satunya yang berada di papan atas memilih Asia dan Australia, sehingga tidak ada persaingan. Di Australia, ada populasi orang Italia dalam jumlah besar.”
Calvo mengakui sektor bisnis menjadi salah satu faktor pihak klub melakukan tur ke Asia. Mereka berupaya untuk melebarkan sayap demi menggaet sponsor di benua kuning.
“Tur ini sangat krusial dalam mengembangkan merek, memperluas jangkauan, membuat jalur baru untuk pemasaran dan merchandising, serta mencari sponsor baru,” ungkap Calvo.
“Kami sudah membuka jalur baru, sesuatu yang membentang untuk masa depan. Kami menatap ke depan. Kami menginginkan kesuksesan pertumbuhan profgresif di dunia.” “Kami memiliki asset seperti Manchester United. Tapi kami tidak seperti United, tidak ada satupun di dunia ini seperti United. Namun kami punya konsep dan strategi yang sama, yang melibatkan seluruh dunia.”
