JAKARTA - Antonio Cassano berhasil membuktikan diri menjadi penyerang yang mampu diandalkan tim nasional negaranya, Italia. Permainannya yang impresif di laga terakhir Grup C melawan Republik Irlandia membantu Italia menang 2-0 dan lolos ke babak perempatfinal Euro 2012.
Cassano memang menjadi pilihan utama Cesare Prandelli di lini depan Gli Azzurri. Dirinya selalu menjadi pilihan utama mengisi salah satu slot penyerang di Timnas Italia, untuk didampingi Mario Balotelli ataupun Antonio Di Natale dalam tiga pertandingan fase grup.
Cassano tidak mampu berbuat banyak di dua laga pertama fase grup, yakni saat melawan Spanyol dan Kroasia. Dirinya tidak mampu mencetak gol, sehingga kedua laga tersebut sama-sama berakhir imbang 1-1, di mana laga pertama gol Italia dicetak Di Natale, sedang gol kedua di cetak Andrea Pirlo.
Pada laga terakhir melawan Rep. Irlandia yang juga penentuan bagi kelolosan Italia ke perempatfinal, baru Cassano unjuk gigi. Pergerakan dan umpan yang dilepaskannya untuk para rekan satu tim membahayakan lini belakang Rep. Irlandia.
Kejelian Cassano dalam membaca arah bola hasil sepak pojok yang dilepas Pirlo pada menit ke-35, akhirnya menjadi pembuktiannya sebagai striker yang layak diandalkan. Sundulannya menyambut umpan Pirlo tak mampu dijangkau Given dan mengoyak gawang Rep.Irlandia.
Maklum bila gol Cassano disebut sebagai pembuktian karena dirinya selama ini kerap dicap sebagai anak nakal di Serie A. Dirinya tidak dibawa ke Piala Dunia 2006, dan ikut ke Euro 2008 tanpa mencetak sebiji gol pun.
Dirinya kembali tidak dipanggil ke Piala Dunia 2010, dan sempat terkena serangan jantung minor hingga harus menjalani operasi di bulan November 2012. Hal ini membuatnya absen lama dari klub, namun Prandelli tetap percaya kualitasnya dan memanggil pemain berjuluk Fantantonio ke Timnas Italia.
Cassano membuktikan kepercayaan Prandelli tersebut dengan tampil menawan di pertandingan melawan Irlandia. Dirinya dipastikan akan tetap menjadi andalan lini depan Italia di fase berikutnya melawan juara grup D di fase perempat final.
Cassano memang menjadi pilihan utama Cesare Prandelli di lini depan Gli Azzurri. Dirinya selalu menjadi pilihan utama mengisi salah satu slot penyerang di Timnas Italia, untuk didampingi Mario Balotelli ataupun Antonio Di Natale dalam tiga pertandingan fase grup.
Cassano tidak mampu berbuat banyak di dua laga pertama fase grup, yakni saat melawan Spanyol dan Kroasia. Dirinya tidak mampu mencetak gol, sehingga kedua laga tersebut sama-sama berakhir imbang 1-1, di mana laga pertama gol Italia dicetak Di Natale, sedang gol kedua di cetak Andrea Pirlo.
Pada laga terakhir melawan Rep. Irlandia yang juga penentuan bagi kelolosan Italia ke perempatfinal, baru Cassano unjuk gigi. Pergerakan dan umpan yang dilepaskannya untuk para rekan satu tim membahayakan lini belakang Rep. Irlandia.
Kejelian Cassano dalam membaca arah bola hasil sepak pojok yang dilepas Pirlo pada menit ke-35, akhirnya menjadi pembuktiannya sebagai striker yang layak diandalkan. Sundulannya menyambut umpan Pirlo tak mampu dijangkau Given dan mengoyak gawang Rep.Irlandia.
Maklum bila gol Cassano disebut sebagai pembuktian karena dirinya selama ini kerap dicap sebagai anak nakal di Serie A. Dirinya tidak dibawa ke Piala Dunia 2006, dan ikut ke Euro 2008 tanpa mencetak sebiji gol pun.
Dirinya kembali tidak dipanggil ke Piala Dunia 2010, dan sempat terkena serangan jantung minor hingga harus menjalani operasi di bulan November 2012. Hal ini membuatnya absen lama dari klub, namun Prandelli tetap percaya kualitasnya dan memanggil pemain berjuluk Fantantonio ke Timnas Italia.
Cassano membuktikan kepercayaan Prandelli tersebut dengan tampil menawan di pertandingan melawan Irlandia. Dirinya dipastikan akan tetap menjadi andalan lini depan Italia di fase berikutnya melawan juara grup D di fase perempat final.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar