Slider

Nasional

Sumsel

OKI

TIPS

Budaya

INSPIRASI

Olahraga

» » Warsawa, Kota Monumen Perang

WARSAWA disebut juga Kota Phoenik. Boleh jadi, itu merupakan pujian atas kemampuan wilayah ini untuk bangkit setelah mengalami kehancuran. Kota ini memang seolah menjadi monumen sejarah peperangan manusia di Eropa pada abad ke-XIX dan XX.
Keanekaragaman arsitektur yang dimiliki mencerminkan sejumlah pergolakan dan kebangkitan. Mengunjungi kota ini seolah memasuki monumen perang, meski kemajuan sudah terjadi di sana-sini. Namun, kisah masa lalu sangat kental menjadi bagian dari cerita kota ini.
Pada akhir Perang Dunia II, pemboman membuat wilayah itu hancur. Sekitar satu juta orang tewas akibat penghancuran itu. Namun, semangat hidup tak pernah hilang dari kota ini. Daerah itu kini menjadi kota yang berkembang, baik secara politis, edukasional, budaya, maupun ekonomi.
Pada 1815 sampai Perang Dunia I, Warsawa berada di bawah kekuasaan Rusia. Selama 21 tahun setelahnya, Warsawa menjadi ibu kota untuk Polandia yang merdeka.
Masa depan Warsawa terancam ketika Jerman menjatuhkan bom pada 1 September 1939. Warsawa takluk dalam waktu satu bulan.
Enam tahun kemudian, seiring invasi yang dilakukan Soviet, Warsawa dua kali melakukan pemberontakan dan mendapat respons mengerikan. Setelah merdeka, Warsawa kembali menjadi ibu kota Polandia dan beberapa bangunan bersejarah direkonstruksi.
Pada masa rekonstruksi setelah Perang Dunia II, rezim komunis merancang kota itu untuk menjadi pusat industri. Pabrik-pabrik besar dibangun di dalam dan sekitar kota. Saat perekonomian komunis memburuk setelah 1989, semua industri bangkrut kecuali sebuah pabrik baja. Modal asing kemudian masuk dan wilayah ini membangun diri menjadi pusat pemerintahan dan bisnis, baik domestik maupun internasional.
KSP Polonia adalah klub tertua Warsawa, tetapi mereka selalu kalah bersaing dengan tim sekota, Legia Warsawa. Meski kesulitan di liga utama, Legia menjadi tim tersukses di Piala Polandia dengan koleksi 14 trofi. Tak ada tim lain yang bisa menjuarai ajang itu lebih dari enam kali.
Legia berawal dari Legiun Polisi Polandia pada Perang Dunia I, yang bermarkas di Volyn, Ukraina. Mereka meraih gelar liga pada 1969 dan 1970. Mereka mengulang sukses itu pada 1994 dan 1995. Legia menduduki peringkat keempat daftar tim tersukses di liga.
Polonia sendiri berada di peringkat kesembilan daftar tersebut. Pada kompetisi nasional pertama, pada 1921, mereka menjadi runner-up. Pada kompetisi pertama setelah perang (1946), mereka menjadi juara.
Pada 1952, mereka menjuarai Piala Polandia, tetapi terdegradasi dari liga utama. Mereka menunggu selama sekitar empat dekade, sebelum kembali ke liga utama.
Polonia keluar dari bayang-bayang Legia, pada awal abad ini, dengan menjuarai liga utama, 2000 dan tahun berikutnya meraih Piala Polandia kedua mereka. Sejak itu, mereka diperhitungkan sebagai kekuatan penting sepak bola Polandia.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar: