Slider

Nasional

Sumsel

OKI

TIPS

Budaya

INSPIRASI

Olahraga

» » Donetsk, Kota Industri Terbersih

DONETSK adalah wilayah pertambangan batu bara, yang dikenal sebagai Cekungan Donets (Donets Basin atau Donbass) yang terletak di sebelah tenggara Kiev. Kota ini dibangun pada 1869 oleh pengusaha asal Wales, John Hughes, yang mendirikan pabrik baja dan sejumlah tambang batu bara. Setengah abad setelahnya, roda perekonomian Donetsk masih digerakkan oleh baja dan batu bara.
Meski banyak digambarkan sebagai tempat yang kotor akibat pembakaran industri, Donets Basin atau biasa disebut Donbass diakui UNESCO sebagai kota industri paling bersih di dunia.
Donetsk pada awalnya disebut Yuzivka. Nama itu diambil dari pendirinya, John Hughes. Dalam 50 tahun, kota itu berubah dari kota kumuh menjadi rumah bagi 50.000 orang. Pada 1924, Yuzivka berubah nama menjadi Stalino dan dengan munculnya sistem air penyediaan air bersih dan sistem pembuangan limbah, jumlah penduduk meningkat sepuluh kali lipat sebelum Perang Dunia II pada 1945. Setelah pendudukan Nazi, jumlah itu turun menjadi 175.000 jiwa/
Kota ini berganti nama menjadi Donets, di bawah pemerintahan Nikita Khrushchev. Nama itu diambil dari sungai Siverskyi Donetsk. Setelah runtuhnya Uni Soviet, masa depan Donetsk berada dalam bahaya, karena ada 50 perusahaan tambang yang tidak menguntungkan. Para pekerja harus berjuang melawan upaya penutupan pabrik-pabrik tersebut, sebelum akhirnya industri bangkit kembali.
Perekonomian Donetsk mengandalkan batu bara dan industri lain, terutama baja. Saat ini, ada 17 tambang batu bara dan lima pabrik baja. Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian mengalami penurunan, menyusul jatuhnya Uni Soviet. Kota pun mulai mengembangkan kegiatan ekonomi di bidang teknik dan produksi pangan.
Kota ini terbagi dalam dua wilayah, yaitu industri di selatan dan pemukiman di utara. Kedua wilayah itu dihubungkan oleh jalan sepanjang sepuluh kilometer, yang dikenal dengan nama Vulytsya Artyoma. Di sepanjang jalan itu terdapat sejumlah lokasi wisata menarik, dimulai dari Lenin Komsomol Park, yang memiliki pemandangan menarik berupa tumpukan sisa peleburan logam dan Stadion RSC Olimpiyskyi.
Saat Shakhtar Donetsk melakoni laga tandang, suporter berkumpul di dekat patung Lenin, untuk menyaksikan siaran langsung melalui layar lebar. Banyak suporter menonton dengan mengenakan helm proyek berwarna oranye, yang mewakili kesejatian Donetsk sebagai kota tambang dan industri.
Sepak bola masuk wilayah Donbass melalui orang-orang Inggris, yang bekerja di perusahaan John Hughes. Proses formalisasi dimulai pada 1911, dengan terbentuknya sebuah tim, pekerja tambang di Yuzivka. Dua tahun setelahnya, mereka menjadi juara pertama Donbass Cup dan sepak bola terus tumbuh sampai dibentuknya Shakhtar Donetsk, pada Mei 1936. Sejak 2005, mereka punya saingan satu kota, Metalurh Donetsk.

«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar: